Tuesday 15 August 2017

Lomba Sastra dan Seni FIB UGM - Puisi

Karnaval SD

Waktu kembali menempatkanku pada kenangan saat usia delapan tahun
Ibu guru mengabarkan besok akan diadakan perayaan tujuh belasan
Bagiku itu menyenangkan
Aku bisa bebas menjajal kebaya kebanggan adat Jawa
Aku pun bisa mengagumi baju adat suku Papua yang penuh rumbai-rumbai yang dikenakan kawanku
Laki-laki dan perempuan saling berbaur dalam karnaval
Berdandan sesuai pakaian yang ditampilkan
Ada beskap, blangkon, baju kurung, kain tenun sumba, baju betawi, dan sarung yang selintas ku perhatikan
Bahagiaku tiada tara bila ingat itu semua
Betapa kepolosan justru melahirkan kebanggan terhadap kekayaan Indonesia yang beragam
Indonesia kaya bukan karena keseragaman, melainkan karena bermacam adat dan budayanya
Untuk apa mengumpat dan saling menjatuhkan?
Lucu jika para dewasa malah luntur nilai penghargaan terhadap perbedaan
Seandainya karnaval SD bisa diulang untuk para dewasa yang sudah terlanjur dipenuhi bumbu amarah kebencian

.........
Mencoba Tinggal Jauh dari Kebiasaan

Hidup yang terus terkungkung pada ritme keseragaman akan memunculkan individu yang minim keterbukaan
Benar kata pepatah, merantaulah agar tahu artinya pulang
Pulang dengan membawa segenggam cerita mengenai keindahan perbedaan
Merantau supaya tahu pemaknaan dari lain ladang lain belalang lain lubuk lain ikannya
Buat apa hapal peribahasa itu jika tidak pernah merasa penerapannya
Hidup di situ-situ saja pasti menimbulkan pembenaran yang biasa, bukan membiasakan yang benar
Tugas kita adalah melebarkan lingkaran pemahaman supaya mata lebih tajam dalam melihat, telinga lebih peka untuk mendengarkan, dan hati lebih mengasah kemampuan berintuisi
Sempitnya pergaulan hidup membuat mudah untuk menghakimi mereka yang ada di luar kenormalan, yang tak seragam disangkakan sebagai kesalahan
Kita menyalahkan mereka karena kebetulan saja menjadi mayoritas
Sekali-kali cicipi hidup sebagai minoritas
Memposisikan diri sebagai sosok terasing di keramaian yang serupa
Belajar menjunjung perbedaan tanpa melukai

.......
Pelangi Tak Indah, Jika Hanya Satu Warna

Mejikuhibiniu, begitu susunan warna yang menyatu dalam lengkung sebuah pelangi
Merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu
Pelangi tak terbentuk jika warna-warna itu tak saling menyatu
Warna-warna itu pintar membiaskan pesonanya tanpa ada yang mendominasi

Merah memberi kesan tegas
Jingga menentramkan pandangan
Kuning mencerahkan suasana
Hijau menyegarkan kondisi
Biru meneduhkan yang sempat panas
Nila menyorot kemantapan
Ungu menonjolkan ketetapan

Pulasan keberagaman menggoreskan keindahan pada pelangi
Bukan pelangi jika hanya satu warna
Begitu pula Indonesia
Bukan Indonesia jika hanya satu golongan




Shela Kusumaningtyas
Alumnus Ilmu Komunikasi Undip yang menyenangi baca, tulis, berenang, dan jalan-jalan
Bisa ditemui di sosial media
Instagram dan Facebook : Shela Kusumaningtyas
Email : kusumacel@gmail.com
Blog : shelakusumaningtyas.blogspot.com
Twitter : @celcolcil

Pemuda Motor Penggerak Desa #pemudamendesa - Shela Kusumaningtyas for Anti Corruption Youth Camp 2017

Pemuda Motor Penggerak Desa Gabungan pemuda anti korupsi dari berbagai daerah di Indonesia. (Sumber: Dokumentasi ACYC2017) Untuk ...